Friday, February 1, 2013

Pengakuan Maharani Malam itu..



Orang banyak bilang kasus ini agak sedikit janggal, tapi tak sedikit pula yang menyangsikan kejadian ini, keti KPK menangkap tangan Ahmad Fathanah yang sedang berduaan dengan seorang mahasiswi cantik di sebuah hotel di Jakarta. Kasus ini menarik untuk di ikuti karena selain beritanya yang menghebohkan (tak sesuai dengan kasusnya) tapi memang kenyatannyalah begitu, lalu orangpun mungkin banyak yang bertanya-tanya siapakah mahasiswi  yang sedang bersama AF itu? Dan apa yang sedang dilakukan mereka di  hotel tersebut? Lalu adakah hubungannya dengan kasus yang menyangkut petinggigi pks itu?
Berikut ini adalahsedikit penjelasan dari sang mahasiswi itu seperti yang di ambil dari sumber merdeka.com kemarin


Setelah sulit ditemui sejak dilepas KPK, Rabu (30/1) dinihari, Maharany Suciyono bicara terbuka kepada wartawan. Maharany Suciyono (19), mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Moestopo Beragama itu mengisahkan situasi Selasa (29/1) malam saat bersama Ahmad Fathanah. Seusai pertemuan, Rany bersama Ahmad Fathanah ditangkap oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi.

Rany menjelaskan, malam itu dia nongkrong bersama bersama teman-temannya di sebuah kafe di Senayan City, Jakarta. Saat nongkrong tersebut, tiba-tiba saja remaja bertubuh semampai itu didatangi oleh  waiters cafe dan memberinya nomor telepon untuk menghubungi seorang pria bernama Ahmad Fathanah.

"Saya waktu itu sedang main sama temen-teman saya dan nongkrong di Senayan City satu hari sebelum penangkapan, terus saya disamperin waiters dan dikasih nomor telepon untuk menghubungi dia dengan nama Ahmad Fathanah," kata Rany usai bangun tidur dengan mengenakan daster warna abu-abu saat ditemui di rumahnya, Jumat (31/1).

Rani mengatakan, usai diberi nomor tersebut, dia langsung merespons dengan SMS ke nomor Ahmad Fathanah. AF kemudian mengajak dirinya bertemu untuk makan malam di Hotel Le Meridien, Jakarta Pusat.

"Saya waktu itu langsung menghubungi dia lewat SMS, singkat kata Ahmad Fathanah ajak ketemuan di Le Meridien untuk dinner," ujarnya.

Saat sedang di sebuah cafe di dalam Hotel Le Meridien, Rani diberi uang sebesar Rp 10 juta oleh Ahmad Fathanah. Namun tiba-tiba saja, anggota KPK datang dan langsung melakukan penggeledahan terhadap dia dan juga Ahmad Fathanah. Saat ditemukan uang, Rani berikut Ahmad kemudian dibawa ke kantor KPK.

"Saat di kafe saya dikasih uang segepok, 'ini uang banyak banget,'. Tiba-tiba datang orang mengaku KPK, tanya-tanya, ditemukan uang terus dibawa ke kantor KPK," paparnya.

Rupanya Maharany dan Ahmad sudah dikuntit oleh tim penyidik KPK. Lantaran dianggap tidak ada kaitannya dengan perkara suap impor daging sapi, KPK pun akhirnya melepaskan Rany pada Kamis pukul 02.13 WIB dinihari. Dia kemudian naik taksi BlueBird yang disediakan KPK. (merdeka.com)

No comments:

Post a Comment