REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Merespons pemberitaan yang
menyatakan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lutfi Hasan Ishaq (LHI)
menjadi tersangka kasus suap pengadaan daging impor, jajaran PKS Bali langsung
melakukan konsolidasi.
Setelah mendapatkan tabayyun dari DPP PKS kata Ketua
DPW PKS Provinsi Bali, Mujiono, pihaknya melihat penetapan LHI sebagai
tersangka banyak kejanggalannya.
"Karena itu kami yakin, bahwa ini adalah operasi
politik yang dilakukan pihak tertentu untuk menyerang PKS. Hanya saja caranya
yang kurang cerdas," kata Mujiono, di Denpasar, Bali, Kamis (31/1).
Dikatakannya, ketika pertama kali mendengar berita tentang
LHI itu, anggota DPRD Kota Denpasar itu dalam hati merasa kaget. Tapi setelah
dia mencari informasi ke DPP PKS, kekagetan itu terhapus dan meyakini kalau
saat ini PKS sedang menjadi sasaran tembak pihak tertentu. Sebagai orang nomor
satu di PKS, tidak mungkin LHI melakukan tindakan seperti itu.
Dikatakan Mujiono, semua partai besar sudah mendapatkan
problem, lantaran masalah dari kalangan pengurus dan tokoh-tokohnya. Ada yang
sudah masuk penjara, baik karena kasus, kasus korupsi atau masalah
lainnya.
Di satu sisi hanya PKS yang belum kena dan PKS berkeinginan
masuk tiga besar dalam pemilu mendatang. Karena itulah kata Mujiono, PKS
dihalang-halangi, salah satu caranya dengan memfitnah. Dulu Misbakun, kini LHI,
nanti sapa lagi.
"Selain itu, kami yakin dengan seyakin-yakinnya, bahwa
LHI tidak melakukan tindakan yang disangkakan," kata Mujiono menegaskan.
Mujiono menilai, penetapan LHI sebagai tersangka banyak
kejanggalannya. Pertama ada orang membawa uang, lalu mengaku uang itu suap
untuk LHI. Nanti semua orang bisa membuat pengakuan bila membenci
seseorang.
Kedua penetapan tersangka tanpa terlebih dahulu memeriksa
atau memintai keterangan, langsung menyatakan LHI sebagai tersangka. Ketiga,
mengaitkannya dengan perempuan atau mahasiswi yang kemudian orangnya
dilepas.
"Ini kan aneh, apalagi tujuannya kalau bukan
mengacaukan atau merusak citra PKS," bebernya.
PKS sebut Mujiono, sekarang ini sebagai partai yang seksi,
yang paling enak dijadikan berita. Apalagi sebutnya, kalau berita itu dikaitkan
dengan masalah korupsi dan masalah perempuan, dua perbuatan yang selama ini
dijauhi kader-kader PKS.
"Pihak tertentu telah menggoda media, dengan kembuat
berita seperti itu untuk memojokkan PKS," katanya memungkasi
Sumber: Republika
No comments:
Post a Comment